Rabu, 07 Januari 2015

Waspadai Candu Duniawi

Oleh: KH Abdullah Gymnastiar 

CANDU adalah sesuatu yang membuat ketagihan. Namun, bahaya candu adalah yang bersifat dunia. Yakni candu bila dipuji, candu bila dihormati dan candu untuk dikagumi.
Saudaraku, manusia yang sudah kecanduan perlakuan dunia seperti itu. Hatinya akan merasa kurang senang bila tidak diperlakukan sebagaimana yang diinginkannya. Banyak contoh candu yang dapat mengotori hati, seperti candu ingin difoto, candu pencitraan, candu diwawancarai, candu didokumentasikan dan candu-candu dunia lainnya. 
   Bila ustad atau ulama memiliki candu seperti itu, maka ia tidak akan tenang hidupnya. Mereka akan sibuk menarik perhatian makhluk untuk candu yang ada pada dirinya. Tidak senang bila diperlakukan biasa-biasa saja. Tidak suka bila tidak ada yang memperhatikan. Maka, dia akan sibuk mencari perhatian dunia.
   Manusia yang sudah kecanduan dunia akan terus ingin diperhatikan oleh mahluk. Ia lupa kepada Allah yang Mahamelihat. Ia akan sibuk kepada dirinya sendiri, mulai dari penampilan dan sikap untuk mendapatkan perhatian makhluk, ingin disambut bila datang, dijamu, dan disalami tangannya. Dengan perlakuan seperti itu,ia akan merasa bangga dan senang. Itulah bahaya candu yang sudah tertanam dalam diri manusia yang haus akan perhatian makhluk.

    Berbeda halnya dengan manusia yang candu karena AllahSWT. Ia akan terus ketagihan dalam ibadah, dan mendekatkan diri kepada-Nya.Manusia yang sudah kecanduan ibadah karena Allah akan merasa tenang hidupnya.  Cukuplah Allah baginya. Hanya Allah yang menjadi tujuan hidupnya. Apapun yang dilakukan, bukan mengharap perrhatian dan pujian dari makhluk, namun Allah sebagai tempat akhir dalam amalannya.
Semoga kita terhindar dari candu yang memabukan dan melenakan terhadap dunia. [*]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar