Sabtu, 27 September 2014

Hubungan Nur Ilahi, Hati dan Ilmu

Assalamualaikum warahmattullah,,

Dengan menyebut nama ALLAH Yang Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji pujian  bagi ALLAH, Pemelihara sekalian alam, Sholawat dan salam atas junjungan mulia diatas rasul-rasul, Muhammad Rasul yang Amin, dan atas sekalian keluarga  dan sahabat sahabat baginda.

Sebelumnya saya Mohon maaf apabila ada  kesalahan dalam penulisan, atau kalimat penyampaian dari saya. Sekiranya apa yang ada dalam tulisan ini benar, sesungguhnya  kebenaran itu milik ALLAH SWT, hanya Dia yang patut menerima pujian, dan hanya kepada NYA lah kita bersyukur.


Ilmu adalah nur, hati juga nur, dan nur adalah salah satu dari nama ALLAH SWT . Nur Ilahi ,hati dan ilmu berhubungan dekat. Hati yang suci bersih menjadi mudah untuk menerima pancaran nur Ilahi . Hati yang dipenuhi dengan nur Ilahi, mudah untuk menerima nur ilmu dari alam gaib. Nur ilmu dari alam gaib itu membuka hakikat alam dan hakikat ketuhanan.

Hati yang menerima pengalaman hakikat, akan memancarkan nur nya kepada akal.  Akal yang menerima pancaran nur hati , akan dapat menafikan perkara gaib  yang dinafikan oleh akal biasa.  Bila hati dan akal sudah beriman, hilanglah keresahan pada jiwa dan kekeliruan  pada akal. Lahirlah  ketenangan yang sejati. Hiduplah nafsu muthmainnah  menggerakkan sekalian anggota lahir dan batin supaya berbakti kepada ALLAH SWT . Jadilah insan itu seorang hamba yang lahirnya sesuai syariat , dan batinnya dengan kehendak ALLAH SWT.
Bila ALLAH SWT memilih nya, jadilah dia hamba yang rabbani, Khalifah ALLAH SWT yang diberi tugas khusus dalam melaksanakan kehendak ALLAH SWT di bumi.

Mari kita mulai bekerja membentuk hati agar ia menjadi bercahaya dengan nur Ilahi. Nur Ilahi adalah tentara bagi hati yang mengalahkan segala jenis senjata dan segala jenis sistem, walau bagaimana canggih sekalipun,  Bila nur Ilahi sudah memenuhi  ruang hati umat islam , maka umat islam akan menjadi kekuatan yang tidak akan dikalahkan oleh siapapun, dalam bidang apapun...Inshaa ALLAH.

Diambil sebagian Dari Kitab Al Hikam karangan  Imam Tajuddin Abu Fadhli Ahmad Bin Muhammad Bin Abdul Karim bin Athailah Askandary bagian "Mukadimah"

1 komentar:

  1. Alhamdulillah ,,, ini pertama kali aku membaca dan mengetahuinya,, semoga Allah selalu memberiku petunjuk dan hidayah,, aamiin

    BalasHapus