Rabu, 07 Januari 2015

Rumus Kehidupan

Oleh: KH Abdullah Gymnastiar 

    SAUDARAKU, mungkin kita masih ingat beberapa rumus yang pernah diajarkan di sekolah. Seperti rumus luas lingkaran, segitiga, kubus, dan sebagainya. Rumus-rumus tersebut diajarkan di sekolah untuk memudahkan kita dalam menghitung. Orang tidak lulus ujian di sekolah bukan karena salah soal, tapi karena salah rumusnya. Salah rumus, salah jawabannya.Begitu dengan kehidupan ini. Rumus kehidupan adalah al-Quran dan Sunnah Rasul. Di antaranya adalah rumus tentang masalah, yang sehari-hari paling dekat dengan kita. Kita bisa membacanya pada surah al-Baqarah [2] ayat 155-157:

Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kalaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata Inn lillhi wa inn ilaihi rjin (sesungguhnya kami milik Allah, dan kepada-Nyalah kami kembali). Merekalah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk.

      Rumus ini menerangkan bahwa hidup kita pasti akan ditimpakan oleh Allah SWT, sedikit ujian. Ketakutan, kelaparan, maupun kekurangan harta. Pasti ditimpakan, dan tidak bisa tidak. Tetapi ayat tersebut melanjutkan agar memberikan kabar gembira bagi orang yang sabar dalam melaluinya. Jadi, kalau kita sabar, maka kepahitan itu sebetulnya adalah kabar gembira.
    Lalu, sabar itu apa? Kita semua milik Allah, dan kita pasti kembali kepada-Nya. Satu tidak merasa memiliki, dua tidak punya tempat kembali. Sehingga selama kita merasa memiliki, dan selama kita masih mencari tempat kembali selain Allah, maka tidak akan ada sabar.
    Jadi dari musibahlah datangnya berita gembira bagi orang yang sabar. Yaitu orang yang merasa tidak memiliki apa pun, kecuali yakin lahir dan batin kalau semuanya milik Allah SWT.
   Dengan begitu, barang siapa yang ingin mendapatkan keberkahan yang sempurna, curahan rahmat dan petunjuk, maka dia harus siap melewati kepahitan yang sedikit, dan yang pasti ditimpakan.Nah, saudaraku, ketika diberikan sebuah ujian, kita merasa menderita itu bukan karena ujiannya yang besar. Ujiannya itu hanya sedikit, dan kepahitannya untuk kita pun sudah diukur. Kita menderita menghadapi ujian itu karena kita sendiri yang mendramatisirnya. Mengapa? Karena kita belum tahu rumusnya.Dikarenakan tidak tahu atau lupa rumusnya, kadang ada juga orang yang malah sengaja mendramatisir kesulitannya sendiri. Kepahitannya justru dijadikan sebagai pencitraan, supaya orang-orang kasihan lalu membantunya, maupun supaya orang-orang menganggap dirinya hebat.
    Jangan, saudaraku. Untuk apa? Ujian hidup kita yang sedikit itu urusannya dengan Allah SWT, dan setiap jalan keluar juga milik-Nya. Berdoalah kepada Allah dan bersabarlah. Tidak akan ada gunanya kita menangisi masalah, mempersalahkan orang lain, atau mencari simpati dan pencitraan atas masalah yang dihadapi, kecuali hanya akan membuat kita semakin menderita. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.(QS. ar-Rad [13]: 28).

   Jadi, mari kita baca dan pelajari al-Quran dan Sunnah. Kita pahami rumus kehidupan yang telah dijelaskan dengan amat terang di sana. Supaya kita bisa lulus ketika menghadapi ujian, dan supaya hidup kita di dunia yang sementara ini tidak gagal. [*]

Waspadai Candu Duniawi

Oleh: KH Abdullah Gymnastiar 

CANDU adalah sesuatu yang membuat ketagihan. Namun, bahaya candu adalah yang bersifat dunia. Yakni candu bila dipuji, candu bila dihormati dan candu untuk dikagumi.
Saudaraku, manusia yang sudah kecanduan perlakuan dunia seperti itu. Hatinya akan merasa kurang senang bila tidak diperlakukan sebagaimana yang diinginkannya. Banyak contoh candu yang dapat mengotori hati, seperti candu ingin difoto, candu pencitraan, candu diwawancarai, candu didokumentasikan dan candu-candu dunia lainnya. 
   Bila ustad atau ulama memiliki candu seperti itu, maka ia tidak akan tenang hidupnya. Mereka akan sibuk menarik perhatian makhluk untuk candu yang ada pada dirinya. Tidak senang bila diperlakukan biasa-biasa saja. Tidak suka bila tidak ada yang memperhatikan. Maka, dia akan sibuk mencari perhatian dunia.
   Manusia yang sudah kecanduan dunia akan terus ingin diperhatikan oleh mahluk. Ia lupa kepada Allah yang Mahamelihat. Ia akan sibuk kepada dirinya sendiri, mulai dari penampilan dan sikap untuk mendapatkan perhatian makhluk, ingin disambut bila datang, dijamu, dan disalami tangannya. Dengan perlakuan seperti itu,ia akan merasa bangga dan senang. Itulah bahaya candu yang sudah tertanam dalam diri manusia yang haus akan perhatian makhluk.

    Berbeda halnya dengan manusia yang candu karena AllahSWT. Ia akan terus ketagihan dalam ibadah, dan mendekatkan diri kepada-Nya.Manusia yang sudah kecanduan ibadah karena Allah akan merasa tenang hidupnya.  Cukuplah Allah baginya. Hanya Allah yang menjadi tujuan hidupnya. Apapun yang dilakukan, bukan mengharap perrhatian dan pujian dari makhluk, namun Allah sebagai tempat akhir dalam amalannya.
Semoga kita terhindar dari candu yang memabukan dan melenakan terhadap dunia. [*]

Senin, 05 Januari 2015

5 Dzikir Utama 1 Subhanallah wa bihamdihi subhanallahil adzim

Perbanyaklah dzikir membaca“Subhanallah wa bihamdihi subhanallahil adzim”.

Artinya: “Maha Suci Allah dengan segala Puji bagi-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung”.

Dzikir dengan menggunakan lafal “Subhanallah wa bihamdihi subhanallahil adzim” merupakan salah satu kalimat yang banyak dianjurkan di dalam hadits-hadits Nabi Saw, antara lain sebagai berikut :

Rasulullah Saw bersabda : 
“Dua kalimat yang ringan diucapkan lidah, berat dalam timbangan (timbangan amal hari kiamat) dan disukai oleh (Allah) Yang Maha Pengasih, yaitu kalimat Subhanallah wa bihamdihi subhanallahil adzim (Maha Suci Allah dengan segala Puji bagi-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung).” (HR. Bukhari 7/168 dan Muslim 4/2072).

Rasulullah Saw bersabda :“Sesungguhnya sebaik-baik ucapan kepada Allah SWT adalah kalimat Subhanallah wa bihamdihi.” (HR. Muslim dan Tirmidzi).

Diriwayatkan dari Abu Dzar. Rasulullah pernah ditanya“perkataan apa yang paling utama?”, Beliau menjawab, “yang dipilih oleh Allah bagi para Malaikat dan hamba-hamba-Nya, yaitu Subhanallah wa bihamdihi (Maha Suci Allah dengan segala Puji bagi-Nya).” (HR. Muslim).

Rasulullah Saw bersabda : “Barang siapa mengucapkan Subhanallah wa bihamdihi seratus kali dalam sehari, ia akan diampuni segala dosanya sekalipun dosanya itu sebanyak buih di laut” (HR. Muslim dan Tirmidzi).

Ibnu Umar ra meriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah Saw berkata kepada para sahabatnya,“Ucapkanlah Subhanallah wa bihamdihi sebanyak seratus kali. Barangsiapa mengucapkannya satu kali maka tertulis baginya sepuluh kebaikan, barang siapa mengucapkannya sepuluh kali maka tertulis baginya seratus kebaikan, barang siapa mengucapkannya seratus kali maka tertulis baginya seribu kebaikan, barang siapa menambahnya maka Allah pun akan menambahnya dan barang siapa memohon ampun, niscaya Allah akan mengampuninya.

”Dalam Musnad Imam Ahmad diceritakan bahwa ketika menjelang ajal Rasulullah Saw, Beliau memanggil putrinya dan berkata,“Aku perintahkan engkau agar selalu mengucapkan Subhanallah wa bihamdihi, karena kalimat tersebut merupakan doa seluruh makhluk dan dengan kalimat itulah semua makhluk mendapat limpahan rezeki.”

wallahualam

Hutang dan Air Mendidih

Usai salat zuhur di masjid Nogotirto, Jogjakarta, pada 30 Desember 2014, sahabat saya H. Hartoyo, pensiunan Pertamina, berkisah tentang mimpi anak sulungnya yang cukup mengerikan berkaitan dengan utang neneknya pada sebuah bank yang belum sempat terbayar sampai saat wafatnya. Jumlahnya hanyalah Rp 3 juta, dan itu pun bukan utang pribadinya, tetapi utang adiknya atas nama dia. 

Ketika menceritakan kembali isi mimpi anak tentang ibunya ini, tangan Bung Hartoyo masih gemetar. Begitu mencekam, begitu menakutkan, sehingga anak Hartoyo menjerit sambil terbangun. Komentar Hartoyo: “Ternyata ada hubungan batin antara anak dan neneknya yang sudah wafat.” Tidak mustahil, karena memang ada mimpi penting untuk menyadarkan orang dari kealpaan.

Apa yang terlihat oleh anak Hartoyo dalam mimpi itu dan apa pula tafsiran Hartoyo terhadap mimpi itu? Inilah gambarannya yang saya turunkan dari hasil tuturan Hartoyo: Ada sebuah bak besar berisi air yang sedang mendidih, panas sekali. Di dalamnya terapung ibu kandung Hartoyo yang sedang berteriak minta tolong. Sambil menangis, anak Hartoyo mengadu kepada bapaknya tentang apa yang dilihatnya dalam mimpi itu. 

Hartoyo ternyata cepat tanggap. Ini, katanya, pasti bertalian dengan masalah ibunya yang semasa hidup yang tidak diceritakan kepada anak-anaknya. Benar, ternyata ada utang adik ibunya sejumlah di atas. Hartoyo segera menghubungi pihak bank untuk melunasi utang itu.
Setelah utang dilunasi, lagi anak Hartoyo bermimpi bahwa neneknya mengucapkan terima kasih kepada Hartoyo, anak kandungnya itu.

Kita tidak tahu pasti takwil sebuah mimpi, tetapi tuturan Hartoyo di atas penting untuk direnungkan. Bukankah, jika seorang Muslim/Muslimah wafat, sebelum dimakamkan, pihak keluarga tentu tidak lupa menanyakan kepada para pelayat tentang kemungkinan si mayat punya utang atau tidak. Jika ada utang, hendaklah pihak keluarga diberi tahu agar semua masalah dunia itu diselesaikan segera atau direlakan, demi perjalanan arwah si mayat ke alam lain tidak terhambat oleh utang yang masih belum terbayar.

Kesulitan sebagian kita adalah kebiasaan berutang sampai menumpuk, tetapi tidak cepat dibayar, sehingga menjadi kumulatif.

Biasanya jika utang sudah berlapis-lapis kepada banyak pihak lagi, lama-lama kepekaan batin seseorang menjadi tumpul, skrup ubun-ubunnya menjadi longgar. Namanya menjadi gunjingan di mana-mana. Seolah-olah utang bukan lagi sebuah beban yang dapat membuat kepalanya jadi pusing tujuh keliling.

Dalam situasi yang semacam ini, pilihan terbaik dan terhormat bagi yang bersangkutan adalah agar cepat sadar dan berdo’a kepada Allah sambil berusaha agar diberi rejeki tambahan untuk secepatnya melunasi utang. 

  Allah Maha Mendengar jeritan seorang hambaNya yang sedang dililit utang. Rasanya pintu rezki akan terbuka lebar dengan syarat  kita bersedia memulihkan kepekaan batin untuk secepatnya membayar utang itu. Jangan dibiarkan larut tersandung oleh tumpukan utang yang dapat sangat merepotkan pihak keluarga jika sewaktu-waktu kita didatangi malaikat maut.

Dulu kami pernah pula punya utang untuk keperluan anak dan untuk membayar uang muka rumah KPR (kredit perumahan rakyat) dan angsuran bulanannya setelah sekitar 20 tahun hidup dalam rumah sewaan sampai pindah berkali-kali. Maklumlah nasib pegawai negeri dengan penghasilan yang serba kurang. Saya sekeluarga baru bernafas secara ekonomi sejak tahun 1990 karena diminta mengajar di Universitas Kebangsaan Malaysia selama dua tahun atas dorongan alm. DR Imaduddin Abdurrahim.
Rampung di Malaysia, ada saja pintu rezki yang dibukakan Allah. Pernah mengajar di Institute of Islamic Studies, bagian dari Universitas McGill, Kanada, atas rekomendasi Menteri Agama alm Munawir Sjadzali. Tak selang beberapa tahun kemudian diminta pula oleh Pak Akbar Tandjung (Mensekneg ketika itu) untuk menjadi anggota DPA tahun 1998 s/d 2003.

  Sekarang saya tidak miskin dan tidak kaya, sedangan saja, tetapi tanpa utang dan kami sudah punya rumah pribadi. Alhamdulillah, Allah Maha Pemberi Rezki yang tak putus-putusnya sampai hari ini. Ada do’a yang baik: “Allâhumma a’ûzdubika min al-dain” (Ya Allah, aku berlindung kepada Engkau dari jeratan utang). 

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ahmad Syafii Maarif

Red: Maman Sudiaman

Minggu, 04 Januari 2015

Doa Mohon Pertolongan

Doa Mohon Pertolongan

رَبَّنَآ أَخْرِجْنَا مِنْ هَٰذِهِ ٱلْقَرْيَةِ ٱلظَّالِمِ أَهْلُهَا وَٱجْعَل لَّنَا مِن لَّدُنكَ وَلِيًّا وَٱجْعَل لَّنَا مِن لَّدُنكَ نَصِيرًا

Rabbanaa akhrijnaa min haazihil qaryatiz zaalimi ahluhaa, waj'al lanaa mil ladunkawaliyyaan, waj'al lanaa mil ladunka nasiraan

Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang penduduknya zalim. Berilah kami pelindung dari sisi-Mu dan berilah kami penolong dari sisi-MuQS. An-Nisa 75

Penjelasan:
Dalam ayat ini Allah SWT memotivasi hamba-hamba-Nya yang beriman untuk berjihad di jalan-nya dan berusaha menyelamatkan kaum lemah yang terjebak di Mekah. Doa ini adalah doa kaum lemah yang terjebak di Mekah.

Doa Mohon Anugerah Kekuatan,Kekuasaan dan Rejeki

Doa Mohon Anugerah Kekuatan, Kekuasaan, dan Rezeki

ٱللَّهُمَّ مَٰلِكَ ٱلْمُلْكِ تُؤْتِى ٱلْمُلْكَ مَن تَشَآءُ وَتَنزِعُ ٱلْمُلْكَ مِمَّن تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَآءُ ۖ بِيَدِكَ ٱلْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِير

ٌAllahumma maalikal mulki tu'tiil mulka man tasyaa-u watanzi'ul mulka mimman tasyaa-u watu'izzu man tasyaa-u watudzillu man tasyaa-u biyadikal khairu innaka 'ala kulli syai-in qadiirun

Wahai Tuhan Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapapun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapapun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapapun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapapun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Makakuasa atas segala sesuatu.QS. Ali-Imran 26

Penjelasan:
Dalam ayat ini Allah menyuruh Nabi Nya untuk menyatakan bahwa Allah lah Yang Maha Suci yang mempunyai kekuasaan tertinggi dan Maha Bijaksana dengan tindakan Nya yang sempurna di dalam menyusun, mengurus, dan merampungkan segala perkara dan yang menegakkan neraca undang-undang umum di alam ini.

Maka Allah lah yang memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki Nya di antara hamba-hamba Nya. Ada kalanya Allah memberikan itu bersamaan dengan pangkat kenabian seperti keluarga Ibrahim, dan ada kalanya hanya memberikan pemerintahan saja menurut hukum kemasyarakatan yaitu dengan menyusun kabilah-kabilah dan bangsa-bangsa.

Dan Allah juga yang mencabut pemerintahan dari orang-orang yang Dia kehendaki disebabkan mereka berpaling dari jalan yang lurus, jalan yang dapat memelihara pemerintahan, karena meninggalkan keadilan, berlaku curang dalam pemerintahan. Demikianlah hal itu telah berlaku pula terhadap Bani Israel dan lain-lain bangsa disebabkan kelaliman dan kerusakan budi mereka.

Doa Kekuatan Iman

Doa Kekuatan Iman

رَبَّنَآ إِنَّنَآ ءَامَنَّا فَٱغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّار

ِRabbanaa innanaa aamannaa faaghfir lanaa dzunuubanaa waqinaa 'adzaabannaari

Ya Tuhan kami, kami benar-benar beriman, maka ampunilah dosa-dosa kami dan selamatkanlah kami dari siksa neraka
QS. Ali-Imran 16

Penjelasan:
Dalam ayat ini menjelaskan tentang pengakuan telah beriman, cara hidupmu dirubah. Tidak lagi semata-mata mengejar "perhiasan dunia", tetapi mengingat lagi akan perjuangan kelak di kemudian hari dengan Allah.
Lantaran telah beriman, mengakuilah bahwa di zaman yang sudah-sudah memang hidup itu hanya ingat dunia saja, sebab itu memohon ampun kepada Tuhan atas dosa-dosa yang telah lalu itu, dan memohonkan lagi kepada Tuhan peliharakanlah kiranya daripada siksaan neraka itu. Sebab dengan adanya iman di dalam hati kami, kami telah mendapat suluh dan telah jelas oleh kami jalan yang akan ditempuh. Cuma kadang-kadang mendapat gangguanlah kami daripada hawa nafsu kami dan perdayaan syaitan.

Arti dan Manfaat Dzikir

Arti Dzikir

Arti dzikir adalah upaya mengingat Allah dengan cara memuji dan menyebut-Nya.

Dalil-Dalil Dzikir

“Karena itu ingatlah Aku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat) – Ku” (QS. Al-Baqarah : 152).“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya”(QS. Al-Ahzab : 41).

Manfaat dzikir yang disebutkan dalam Al-Quran adalah:

-Membuat Hati Menjadi Tentram

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram” (QS. Ar-Ra’d : 28).

-Keteguhan Hati

Manfaat dzikir lainnya adalah membuat hati kuat, menghasilkan keyakinan/ keteguhan hati. Hal ini dijelaskan dalam ayat Al-Quran berikut :“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung” (QS. Al-Anfal : 45).

Allah Akan Mengingat Kita

Manfaat lainnya adalah Allah senantiasa mengingat kita seperti dijelaskan pada ayat Al-Quran berikut :“Ingatlah kamu kepada Aku niscaya Aku ingat kepadamu” (QS. Al-Baqarah : 152).
Allah berjanji jika kita ingat kepada-Nya, maka Dia akan ingat kepada kita. Saat kita dalam ketakutan, kesedihan, kesulitan, terkena musibah dengan berdzikir maka Allah pasti memberikan ketenangan, mengangkat kesedihan, membebaskan kesulitan dan memberikan pertolongan saat musibah.

-Mengusir dan Mencegah Tipu Daya Setan

Dzikir memiliki manfaat sebagai pencegah tipu daya setan, muraqabah atau ingat kepada Allah, dijelaskan dalam Al-Quran dalam ayat sebagai berikut :“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka sadar kembali” (QS. Al-A’raf : 201)

-Ketenangan/ Ketentraman Jiwa

Allah memberikan jaminan/ garansi bahwa hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram dan tenang.“Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram” (QS. Ar-Ra’d : 28).

-Ampunan Allah

Dengan mengingat Allah/ menyebut nama Allah, Allah memberikan mereka ampunan dan pahala, seperti tersebut dalam ayat Al-Quran berikut :“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar”(QS. Al-Ahzab : 25)

Doa Berlindung dari Kesesatan

Doa Perlindungan dari Kesesatan

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّاب

ُRabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba'da idz hadaitanaa wahab lanaa min ladunka rahmatan innaka antal wahhaabu

Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu; Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi (karunia)
QS. Ali-Imran 8

Penjelasan:
Ayat ini merupakan doa saat kita menghadapi segala soal di dalam hidup ini. Selama petunjuk Allah SWT masih membimbing kita akan selamatlah kita. Jangan kita berani berjalan dengan kemauan sendiri, memperturutkan kehendak hawa-nafsu, niscaya kita akan sesat.

Semoga Allah SWT akan menjauhkan kita dari kesesatan itu. Tidaklah hidup di dunia yang paling sengsara daripada sesat sesudah petunjuk, atau kepadaman suluh di tengah jalan. Teringat kepada nikmat iman yang pernah dirasai, sekarang telah hilang dan payah buat kembali ke sana. Orang lain kelihatan maju terus menuju ridha Allah SWT, sedang diri sendiri telah terbenam ke dalam lumpur kesesatan.

Itu sebabnya selalu kita hendaknya memohonkan rahmat yang datang Iangsung dari Allah SWT, rahmat ke dalam hati dan sikap hidup, yang memancar kepada amal dan perbuatan. Sampai kelak kita meninggal dunia dengan khusnul khatimah.

Doa Diringankan Beban

Doa Diringankan Beban

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِين

َRabbanaa laa tu-aakhidznaa in nasiinaa aw akhtha/naa rabbanaa walaa tahmil 'alaynaa ishran kamaa hamaltahu 'alaalladziina min qablinaa rabbanaa walaa tuhammilnaa maa laa thaaqata lanaa bihi wa'fu 'annaa waghfir lanaa warhamnaa anta mawlaanaa fanshurnaa 'alaa lqawmi lkaafiriin

Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.

QS. Al-Baqarah 286

Penjelasan:
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.

Doa Kohon Kesabaran dan Minta Pertolongan

Doa Kesabaran dan Minta Pertolongan

رَبَّنَآ أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِين

َRabbanaa afrigh 'alaynaa shabran watsabbit aqdaamanaa waunshurnaa 'alaa alqawmi alkaafiriina
Ya Tuhan, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, kokohkanlah pendirian kami, serta tolonglah kami dalam mengalahkan orang-orang kafir

QS. Al-Baqarah 250

Penjelasan:
Doa ini dipanjatkan Thalut dan bala tentaranya dalam menghadapi Jalut dan bala tentaranya, dalam perang ini pasukan Thalut dapat mengalahkan Jalut dan Daud membunuh Jalut.

Doa Sapu Jagad

Doa Sapu Jagad

رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّار
ِRobbana a'tina fid'dun yaa hasanah, wafil a' khirotil hasanah, waqinaa azab'bannar

Ya Tuhan, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan selamatkanlah kami dari siksa neraka.
QS. Al-Baqarah 201

Penjelasan:
Doa ini merupakan doa yang singkat tapi sangat berguna karena mencakup semua aspek kehidupan diantaranya memiliki kandungan, memohon kebaikan di dunia, kebaikan di akhirat dan keselamatan dari siksa api neraka. Doa ini baik dibaca dalam setiap kesempatan.

Sebab Turunnya Ayat:

Diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim dari Ibnu Abbas, katanya, "Suatu golongan dari kalangan Arab biasa datang ke tempat berwukuf lalu berdoa, 'Ya Allah! Jadikanlah tahunku ini tahun hujan dan tahun kesuburan, serta tahun kasih sayang dan kebaikan,' tanpa menyebut-nyebut soal akhirat walau sedikit pun."
Allah pun menurunkan tentang mereka, "Di antara manusia ada yang mengatakan, 'Ya Tuhan kami berilah kami (kebaikan) di dunia, tetapi tiadalah bagian di akhirat.'
(Q.S. Al-Baqarah 200)

Setelah itu datanglah golongan lain yakni orang-orang beriman yang memohon, 'Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa neraka. Mereka itulah yang beroleh bagian dari apa yang mereka usahakan, dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.'"

(Q.S. Al-Baqarah 201)

Doa Diterima Amalan

Doa Diterima Amalan

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيم

ُRabbanaa taqabbal minnaa, innaka antas sami'ul 'alimu
Ya Tuhan kami terimalah (amalan) daripada kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui

QS. Al-Baqarah 127

Penjelasan:Doa ini menjelaskan bahwa segala amalan yang dikerjakan oleh Nabi Ibrahim dipersembahkan semata-mata hanya untuk Allah. Nabi Ibrahim menyebutkan dua sifat Allah, yaitu Maha Mendengar bahwa Allah mendengar doa hamba-Nya dalam arti diterima oleh Allah dan Maha Mengetahui segala alasan dari doa yang dipanjatkan.

Doa Berserah Diri

Doa Berserah Diri

رَبَّنَا وَٱجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَآ أُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيم

ُRabbanaa waj'alnaa muslimaini
laka wa min zurriyyatinaa ummatam muslimatal laka, wa arinaa manaasikanaa wa tub 'alainaa, innaka antat tawwaabur rahimu

Ya Tuhan, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada-Mu, dan jadikanlah pula anak turunan kami umat yang tunduk patuh kepada-Mu. Tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, serta terimalah taubat kami. Sungguh Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang

QS. Al-Baqarah 128

Penjelasan:

Dalam Al-Quran dijelaskan doa ini di baca oleh orang-orang muslim yang tulus setelah selesai melaksanakan ibadah haji. Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan doa ini mengandung seluruh kebaikan di dunia dan akhirat serta menghindarkan dari segala kejelekan. Oleh karena baik sekali doa ini dibaca pada setiap kesempatan.

Keutamaan Tidur Dalam Keadaan Suci

Keutamaan Tidur Dalam Keadaan Suci

من بات طاهراً بات في شعاره مَلَك

Barang siapa tidur dalam keadaan suci ( berwudhu) maka dihelai rambutnya ( Pakaiannya ) ada malaikat.

قال صلى الله عليه وسلم : من بات طاهراً بات في شعاره ملك ، فلم يستيقظ إلاَّ قال الملك : اللهم اغفر لعبدك فلان فإنه بات طاهراً . رواه ابن حبان وغيره ، وهو في صحيح الترغيب والترهيب

Telah bersabda Rasulullah : barang siapa yang tidur malam dalam keadaan suci ( berwudhu) maka dia tidur dalam keadaan dijaga malaikat dihelai rambutnya dan tidaklah dia bangun kecuali para malaikat akan mendoakannya : Ya Allah ampunilah hamba-MU ini Fulan karena dia tidur dalam keadaan bersuci ( HR ibnu majah
وقال صلى الله عليه وسلم : مَا مِنْ مُسْلِم
ٍ يَبيتُ عَلَى ذِكْرٍ طَاهِراً فَيَتَعَـارّ مِنَ الّليْلِ ، فَيَسْأَلُ الله خَيْراً مِنَ الدّنْيَا وَالآخِرَةِ إِلاّ أَعْطَـاهُ إِيّـاهُ . رواه الإمام أحمد وأبو داود ، وهو حديث صحيح

Tidaklah seorang muslim tidur di malam hari dalam keadaan dengan berdzikir dan bersuci, kemudian ketika telah terbangun dari tidurnya di tengah malam lalu meminta kepada Allah kebaikan dunia dan akhirat, melainkan pasti Allah akan mengabulkannya.” ( HR. Imam Ahmad dan Abu Dawud )

InsyaAlloh mudah, karena kita biasa ke kamar mandi sebelum tidur, alangkah baiknya jika langsung berwudhu setelah gosok gigi… Allohumma

 Ditulis Oleh: Ust. Abdul Wahab Lc